Indonesian
Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese
English French German Spain Italian

Jumok, Selenggarakan Turnamen Bulu Tangkis Piala Kepala Desa

Senin, 13 Juni 2011
Turnamen bulu tangkis memperebutkan piala kepala desa Jumok sudah mulai digelar hari ini [13/06], ada 15 orang siswa putra dan 15 putri yang turut meramaikan acara tersebut. Acara yang diawali dengan upacara pembukaan secara sederhana bertempat di depan kantor balai desa dipadati oleh siswa dari SDN Jumok I, II dan III. Mereka akan bermain dalam kategori tunggal putra dan tunggal putri. Selain tingkat SD, turnamen ini juga digelar untuk umum yang jumlah pesertanya ada 28 orang kategori tunggal putra.
Prawoto, selaku ketua penyelenggara dalam sambutannya memberikan motivasi pada seluruh peserta yang hadir bahwa, Jumok adalah desa, dimana kita menggantungkan cita-cita dan keinginan. “Dari sinilah mimpi itu harus dimulai, dan dari desa ini pula semangat itu harus dibangun dengan kerja keras menjadi sebuah gunung kebahagiaan,” ungkap pria muda yang sedang magang di desa Jumok selama 2 bulan. “Ini adalah cara kami untuk membangun dan meningkatkan IPM [Indeks Pembangunan Manusia], melalui even-even ini, saya berharap di desa jumok akan lahir atlet-atlet tingkat desa yang kedepannya mungkin akan menjadi atlet kebanggan daerah,” imbuhnya usai upacara pembukaan turnamen piala kepala desa Jumok.

Partandingan berjalan sangat seru, siswa-siswa lain juga ikut menjadi sporter, dengan terikan-terikan tersbut mampu membakar semangra dari peserta yang sedang bertanding. Ryan, salah satu peserta dari SD Jumok 2 mengaku sangat senang dengan kegiatan ini, ia berharap ini menjadi agenda tahunan. “Saya senang tadi, bisa bermain dan menang, itu juga berkat dukungan teman-teman, sebenarnya ditengah pertandingan saya sudah kalah mental, ya karena teman-teman teriakannya kenceng jadi semangat lagi,” ungkap Ryan dengan polos.

Sementara itu, Kepala Desa Jumok, Imam Mukmin Arifin menyampaikan terimakasih atas partisipasi dari semua pihak sehingga turnamen bulu tangkis ini bisa terselenggara. “Saya bangga dengan anak-anak desa jumok yang senantiasa semangat dan berani untuk ikut ambil bagian dalam permainan ini. Dibutuhkan mental, kerja keras, semangat dan strategi untuk bisa keluar sebagai sang juara,” lanjut kepala desa yang usianya menginjak 30 tahun tersebut.
Turnamen Piala kepala Desa Jumok 2011 diselenggarakan atas ide dari dua orang CPNS 2010 yang saat ini menjalani tugas magang di Desa Jumok. Mereka adalah Prawoto. S.Pd dari formasi guru dan Khotibul Umam. S.KM dari formasi Badan Pemberdayaan Perempuan. Tahun ini, seluruh CPNS 2010 yang dinyatakan lulus oleh Pemkab Bojonegoro diwajibkan untuk menjalani magang selama dua bulan yang disebar di desa-desa pedalaman. Tugas mereka adalah untuk mendorong terjadinya tranformasi informasi, mendorong kemajuan desa, mencari terobosan atas potensi-potensi yang ada di desa yang ditempati disemua sektor. Selain itu diharapakan CPNS juga mampu berbaur dengan masyarakat grass root , mencari solusi atas permasalahan-permasalahan yang ada sehingga bisa meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia.

Turnamen ini diselenggarakan dalam rangkaian kegiatan-kegiatan yang puncaknya nanti ditandai dengan Launching Perpustakaan Desa sebagai taman bacaan masyarakat, seminar dan bedah buku pada 20 Juni mendatang. Mengutip dari apa yang disampaikan oleh Prawoto, S.Pd bahwa perpustakaan ini dibangun dengan visi utama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan isi pembukaan UUD 1945. “Saya sangat yakin, bahwa sumber daya manusia adalah aset dalam hidup yang paling penting, oleh sebab itu sangat perlu untuk selalu di-update dalam hal pengetahuan, wacana, skill, dan kemampuan dengan cara belajar, membaca buku, sharing dan diskusi. Untuk itulah generasi hebat adalah generasi yang dilahirkan oleh literrasi (buku), untuk itulah Perpustakaan Desa Jumok dibangun sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut,” tegas Prawoto.

Di tempat terpisah, Khotibul Umam, menjelaskan bahwa konsep pembangunan saat ini yang mengutamakan pemberdayaan masyarakat sebagai metodenya dapat dikembangkan dengan adanya perpustakaan desa. “Hakikat masyarakat yang berdaya adalah masyarakat yang mengerti dan memiliki kemampuan baik dalam hal pengetahuan, skill, dan wawasan yang luas guna menghadapi zaman yang terus berubah, pendirian perpus inilah yang bisa kita lakukan saat ini”, tambah Umam, CPNS yang juga magang di Jumok.

Jumok, desa yang cukup luas dengan potensi alam serta modal SDM yang bisa dikembangkan, menjadi desa yang maju, sejahtera dan bisa tumbuh, berkembang menjadi tumpuan bagi setiap orang yang tinggal dan beranak-pinak disana. (pra)

GAPOKTAN Desa Jumok Terus Bergairah

Musim tanam padi tahun ini masyarakat Desa Jumok banyak gagal panen. penyebab utamanya disinyalir karena adanya wereng Batang Coklat yang meraja lela. kondisi ini tidak membuat petani jera justru menjadi semangat untuk terus melakukan upaya upaya dalam hal pertanian.salah satunya dengan mengganti jenis tanaman lain.

Menurut Rasdi, ketua GAPOKTAN desa Jumok, hal ini justru harus menjadi pelajaran berharga bagi kita semua petani. "kita harus menggauli keadaan ini, dengan arif dan bijak sana. jangan menyalahkan alam, sebab alam telah terjadi ketidakseimbangan yang sebenrnya disebabkan oleh manusia itu sendiri," ungkap pria paruh baya ini.

Kondisi ini menjadikan GAPOKTAN Jumok semakin bergairah untuk terus melakukan evaluasi dan mencari jenis tanaman yang cocok untuk lahan pertanaian. Dengan berkoordinasi dengan PPL. GAPOKTAN sampai saat ini terus mencari jenis tanaman yang cocok utk tetap bisa memanfaatkan lahan pertanian yang ada. (jb)

Apa Potensi Desa Jumok?

Siapa mengenal Desa Jumok, salah satu desa di Kecamatan Ngraho. Desa yang namanya unik ini tidak banyak disebut oleh masyarakat. Desa yang letaknya sekitar 60 KM dari kota Bojonegoro ini tidak diperthitungkan oleh desa lain. Tapi siapa sangka desa ini memiliki potensi SDM dan potensi alam yang bisa dikembangkan. Jumok memiliki GAPOKTAN [Gabungna Kelompok Tani] yang aktif mengadakan pertemuan dan pengkajian dalam bidang pertanian. PKK yang juga aktif setiap bulan dengan berbagai diskusi kerumahtanggaan, Karangtaruna yang aktif dalam berbagai kegiatan masyarakat dengan gaya khas desa serta kegiatan olahraga. Deso Jumok memiliki area persawahan yang cukup dengan sistem tadah hujan dan potensi saluran irigasi yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan produksi pertanian. Dalam hal buah, jumok menjadi salah satu desa pemasok buah sawo untuk wilayah Ngraho. Memiliki PAUD, TK, dan 3 SD yang siswanya pernah meraih nilai rata-rata tertinggi di kecamatan ngraho. Potensi lain yang sedang dikembangkan saat ini adalah tanah pekarangan yang akan ditanami Pepaya california oleh semua warga desa Jumok. Sehingga pada awal tahun 2012 nanti jika program ini sukses, Jumok akan bisa menghasilkan buah pepaya yang setiap hari mencapai 1000 buah. Desa ini memiliki cita-cita menjadi desa pusat penghasil Pepaya terbesar dikawasan blok cepu.

Potensi SDM yang ada adalah masyarakat desa Jumok yang polos mau menggauli kesusahan, kemiskinan, dan kekurangan dengan local genius yang mereka miliki sehingga menghasilkan semangat untuk terus berbenah. Memiliki cara pikir yang maju dan mau berubah untuk berbenah. Potensi inilah yang dikembangkan oleh CPNS yang saat ini sedang magang di desa Jumok untuk membangun Perpustakaan Desa sebagai sarana pusat kegiatan masyarakat dalam rangaka peningkatan Indeks Pembangunan Manusia. Untuk mensukseskan acara tersebut digelarlah rangkaian acara mulai dari Turnamen Bulu Tangkis memperebutkan Piala Kepala Desa, Nonton Film untuk anak SD, Seminar, Bedah Buku untuk PKK dan Karang Taruna, Membaca Bersama dan Sekolah Alam. (pra)